Kamis, 23 April 2009

Hukum gas ideal

Gerak Brown
from : wikipedia indonesia

Gerak Brown adalah gerakan terus menerus suatu partikel zat cair atau zat gas. Artinya partikel partikel ini tidak pernah dalam keadaan stasioner atau sepenuhnya diam. Pertama kali dibuktikan dan dicetuskan oleh Robert Brown seorang ahli botani skotlandia pada tahun 1827. Prinzipnya mudah sekali, Brown mengamati partikel di bawah mikroskop dan dia mengamati pergerakan terus menerus dari partikel-partikel kecil tersebut, yang mana geraknya makin cepat bila temperaturnya makin tinggi. Gerak ini dapat diamati pada zat cair kolloid atau gas. Di dalam suatu ruang pergerakan partikel gas tersebut (analogie terhadap zat cair juga) tidak teratur dan bergerak bebas, dengan kata lain partikel gas itu bergerak dengan kecepatan yang berbeda-beda. Bila partikel gas tersebut menabrak partikel gas lain atau tembok dinding ruang, maka kecepatan serta arah vektornya pun ikut berubah. Penyebaran kecepatannya dapat dirumuskan dengan penyebaran kecepatan Maxwell atau dengan kata lain Penyebaran kecepatan Maxwell memberikan gambaran tentang kecepatan partikel bergerak tergantung dari temperatur ruang(lingkungan) tersebut.

Kecepatan rata-rata pergerakan molekul di udara adalah 500m/s atau 1800 km/h. Kecepatan ini melebihi kecepatan gelombang bunyi yang besarnya 330 m/s. Energi dari partikel gas ideal juga tergantung dari suhu udara. Teori gas kinetik memberikan hubungan proporsional antara energi rata2 kinetik dengan temperatur gas.
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Gerak_Brown"


Hukum gas ideal
Ditulis oleh Yoshito Takeuchi pada 11-08-2008
from : http://www.chem-is-try.org/

Gas merupakan satu dari tiga wujud zat dan walaupun wujud ini merupakan bagian tak terpisahkan dari studi kimia, bab ini terutama hanya akan membahasa hubungan antara volume, temperatur dan tekanan baik dalam gas ideal maupun dalam gas nyata, dan teori kinetik molekular gas, dan tidak secara langsung kimia. Bahasan utamanya terutama tentang perubahan fisika, dan reaksi kimianya tidak didisuksikan. Namun, sifat fisik gas bergantung pada struktur molekul gasnya dan sifat kimia gas juga bergantung pada strukturnya. Perilaku gas yang ada sebagai molekul tunggal adalah contoh yang baik kebergantungan sifat makroskopik pada struktur mikroskopik.

Sifat gas
Sifat-sifat gas dapat dirangkumkan sebagai berikut.
Gas bersifat transparan.
Gas terdistribusi merata dalam ruang apapun bentuk ruangnya.
Gas dalam ruang akan memberikan tekanan ke dinding.
Volume sejumlah gas sama dengan volume wadahnya. Bila gas tidak diwadahi, volume gas akan menjadi tak hingga besarnya, dan tekanannya akan menjadi tak hingga kecilnya.
Gas berdifusi ke segala arah tidak peduli ada atau tidak tekanan luar.
Bila dua atau lebih gas bercampur, gas-gas itu akan terdistribusi merata.
Gas dapat ditekan dengan tekanan luar. Bila tekanan luar dikurangi, gas akan mengembang.
Bila dipanaskan gas akan mengembang, bila didinginkan akan mengkerut.
Dari berbagai sifat di atas, yang paling penting adalah tekanan gas. Misalkan suatu cairan memenuhi wadah. Bila cairan didinginkan dan volumenya berkurang, cairan itu tidak akan memenuhi wadah lagi. Namun, gas selalu akan memenuhi ruang tidak peduli berapapun suhunya. Yang akan berubah adalah tekanannya.

Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan gas adalah manometer. Prototipe alat pengukur tekanan atmosfer, barometer, diciptakan oleh Torricelli.

Tekanan didefinisikan gaya per satuan luas, jadi tekanan = gaya/luas.
Dalam SI, satuan gaya adalah Newton (N), satuan luas m2, dan satuan tekanan adalah Pascal (Pa). 1 atm kira-kira sama dengan tekanan 1013 hPa.

1 atm = 1,01325 x 105 Pa = 1013,25 hPa

Namun, dalam satuan non-SI unit, Torr, kira-kira 1/760 dari 1 atm, sering digunakan untuk mengukur perubahan tekanan dalam reaksi kimia.

Volume dan tekanan
Fakta bahwa volume gas berubah bila tekanannya berubah telah diamati sejak abad 17 oleh Torricelli dan filsuf /saintis Perancis Blase Pascal (1623-1662). Boyle mengamati bahwa dengan mengenakan tekanan dengan sejumlah volume tertentu merkuri, volume gas, yang terjebak dalam tabung delas yang tertutup di salah satu ujungnya, akan berkurang. Dalam percobaan ini, volume gas diukur pada tekanan lebih besar dari 1 atm.

Boyle membuat pompa vakum menggunakan teknik tercangih yang ada waktu itu, dan ia mengamati bahwa gas pada tekanan di bawah 1 atm akan mengembang. Setelah ia melakukan banyak percobaan, Boyle mengusulkan persamaan (6.1) untuk menggambarkan hubungan antara volume V dan tekanan P gas. Hubungan ini disebut dengan hukum Boyle.

PV = k (suatu tetapan) (6.1)

Penampilan grafis dari percobaan Boyle dapat dilakukan dengan dua cara. Bila P diplot sebagai ordinat dan V sebagai absis, didapatkan hiperbola (Gambar 6.1(a)). Kedua bila V diplot terhadap 1/P, akan didapatkan garis lurus (Gambar 6.1(b)).

(a) Plot hasil percobaan; tekanan vs. volume(b) Plot hasil percobaan; volume vs 1/tekanan. Catat bahwa kemiringan k tetap.

Volume dan temperatur
Setelah lebih dari satu abad penemuan Boyle ilmuwan mulai tertarik pada hubungan antara volume dan temperatur gas. Mungkin karena balon termal menjadi topik pembicaraan di kotakota waktu itu. Kimiawan Perancis Jacques Alexandre César Charles (1746-1823), seorang navigator balon yang terkenal pada waktu itu, mengenali bahwa, pada tekanan tetap, volume gas akan meningkat bila temperaturnya dinaikkan. Hubungan ini disebut dengan hukum Charles, walaupun datanya sebenarnya tidak kuantitatif. Gay-Lussac lah yang kemudian memplotkan volume gas terhadap temperatur dan mendapatkan garis lurus (Gambar 6.2). Karena alasan ini hukum Charles sering dinamakan hukum Gay-Lussac. Baik hukum Charles dan hukum Gay-Lussac kira-kira diikuti oleh semua gas selama tidak terjadi pengembunan.

Pembahasan menarik dapat dilakukan dengan hukum Charles. Dengan mengekstrapolasikan plot volume gas terhadap temperatur, volumes menjadi nol pada temperatur tertentu. Menarik bahwa temperatur saat volumenya menjadi nol sekiatar -273°C (nilai tepatnya adalah -273.2 °C) untuk semua gas. Ini mengindikasikan bahwa pada tekanan tetap, dua garis lurus yang didapatkan dari pengeplotan volume V1 dan V2 dua gas 1 dan 2 terhadap temperatur akan berpotongan di V = 0.

Fisikawan Inggris Lord Kelvin (William Thomson (1824-1907)) megusulkan pada temperatur ini temperatur molekul gas menjadi setara dengan molekul tanpa gerakan dan dengan demikian volumenya menjadi dapat diabaikan dibandingkan dengan volumenya pada temperatur kamar, dan ia mengusulkan skala temperatur baru, skala temperatur Kelvin, yang didefinisikan dengan persamaan berikut.

273,2 + °C = K (6.2)

Kini temperatur Kelvin K disebut dengan temperatur absolut, dan 0 K disebut dengan titik nol absolut. Dengan menggunakan skala temperatur absolut, hukum Charles dapat diungkapkan dengan persamaan sederhana

V = bT (K) (6.3)

dengan b adalah konstanta yang tidak bergantung jenis gas.
Menurut Kelvin, temperatur adalah ukuran gerakan molekular. Dari sudut pandang ini, nol absolut khususnya menarik karena pada temperatur ini, gerakan molekular gas akan berhenti. Nol absolut tidak pernah dicapai dengan percobaan. Temperatur terendah yang pernah dicapai adalah sekitar 0,000001 K.

Avogadro menyatakan bahwa gas-gas bervolume sama, pada temperatur dan tekanan yang sama, akan mengandung jumlah molekul yang sama (hukum Avogadro; Bab 1.2(b)). Hal ini sama dengan menyatakan bahwa volume real gas apapun sangat kecil dibandingkan dengan volume yang ditempatinya. Bila anggapan ini benar, volume gas sebanding dengan jumlah molekul gas dalam ruang tersebut. Jadi, massa relatif, yakni massa molekul atau massa atom gas, dengan mudah didapat.

Persamaan gas ideal
Esensi ketiga hukum gas di atas dirangkumkan di bawah ini. Menurut tiga hukum ini, hubungan antara temperatur T, tekanan P dan volume V sejumlah n mol gas dengan terlihat.
Tiga hukum Gas
Hukum Boyle: V = a/P (pada T, n tetap) Hukum Charles: V = b.T (pada P, n tetap) Hukum Avogadro: V = c.n (pada T, P tetap)
Jadi, V sebanding dengan T dan n, dan berbanding terbalik pada P. Hubungan ini dapat digabungkan menjadi satu persamaan:

V = RTn/P (6.4)

atau

PV = nRT (6.5)

R adalah tetapan baru. Persamaan di atas disebut dengan persamaan keadaan gas ideal atau lebih sederhana persamaan gas ideal.

Nilai R bila n = 1 disebut dengan konstanta gas, yang merupakan satu dari konstanta fundamental fisika. Nilai R beragam bergantung pada satuan yang digunakan. Dalam sistem metrik, R = 8,2056 x10–2 dm3 atm mol-1 K-1. Kini, nilai R = 8,3145 J mol-1 K-1 lebih sering digunakan.

Latihan 6.1 Persamaan gas ideal
Sampel metana bermassa 0,06 g memiliki volume 950 cm3 pada temperatur 25°C. Tentukan tekanan gas dalam Pa atau atm).

Jawab: Karena massa molekul CH4 adalah 16,04, jumlah zat n diberikan sebagai n = 0,60 g/16,04 g mol-1 = 3,74 x 10-2 mol. Maka, P = nRT/V = (3,74 x10-2 mol)(8,314 J mol-1 K-1) (298 K)/ 950 x 10-6 m3)= 9,75 x 104 J m-3 = 9,75 x 104 N m-2= 9,75 x 104 Pa = 0,962 atm
Dengan bantuan tetapan gas, massa molekul relatif gas dapat dengan mudah ditentukan bila massa w, volume V dan tekanan P diketahui nilainya. Bila massa molar gas adalah M (g mol-1), akan diperoleh persamaan (6.6) karena n = w/M.

PV = wRT/M (6.6)

maka

M = wRT/PV (6.7)

Latihan 6.2 Massa molekular gas
Massa wadah tertutup dengan volume 0,500 dm3 adalah 38,7340 g, dan massanya meningkat menjadi 39,3135 g setelah wadah diisi dengan udara pada temperatur 24 °C dan tekanan 1 atm. Dengan menganggap gas ideal (berlaku persamaan (6.5)), hitung "seolah" massa molekul udara.
Jawab: 28,2. Karena ini sangat mudah detail penyelesaiannya tidak diberikan. Anda dapat mendapatkan nilai yang sama dari komposisi udara (kira-kira N2:O2 = 4:1).

Hukum tekanan parsial
Dalam banyak kasus Anda tidak akan berhadapan dengan gas murni tetapi dengan campuran gas yang mengandung dua atau lebih gas. Dalton tertarik dengan masalah kelembaban dan dengan demikian tertarik pada udara basah, yakni campuran udara dengan uap air. Ia menurunkan hubungan berikut dengan menganggap masing-masing gas dalam campuran berperilaku independen satu sama lain.

Anggap satu campuran dua jenis gas A (nA mol) dan B (nB mol) memiliki volume V pada temperatur T. Persamaan berikut dapat diberikan untuk masing-masing gas.

pA = nART/V (6.8)
pB = nBRT/V (6.9)
pA dan pB disebut dengan tekanan parsial gas A dan gas B. Tekanan parsial adalah tekanan yang akan diberikan oleh gas tertentu dalam campuran seandainya gas tersebut sepenuhnya mengisi wadah.

Dalton meyatakan hukum tekanan parsial yang menyatakan tekanan total P gas sama dengan jumlah tekanan parsial kedua gas. Jadi,

P = pA + pB = (nA + nB)RT/V (6.10)

Hukum ini mengindikasikan bahwa dalam campuran gas masing-masing komponen memberikan tekanan yang independen satu sama lain. Walaupun ada beberapa gas dalam wadah yang sama, tekanan yang diberikan masing-masing tidak dipengaruhi oleh kehadiran gas lain.
Bila fraksi molar gas A, xA, dalam campuran xA = nA/(nA + nB), maka pA dapat juga dinyatakan dengan xA.

pA = [nA/(nA + nB)]P (6.11)

Dengan kata lain, tekanan parsial setiap komponen gas adalah hasil kali fraksi mol, xA, dan tekanan total P.
Tekanan uap jenuh (atau dengan singkat disebut tekanan jenuh) air disefinisikan sebagai tekanan parsial maksimum yang dapat diberikan oleh uap air pada temperatur tertentu dalam campuran air dan uap air. Bila terdapat lebih banyak uap air, semua air tidak dapat bertahan di uap dan sebagian akan mengembun.

Latihan 6.3 Hukum tekanan parsial
Sebuah wadah bervolume 3,0 dm3 mengandung karbon dioksida CO2 pada tekanan 200 kPa, dansatu lagi wadah bervolume 1,0 dm3 mengandung N2 pada tekanan 300 kPa. Bila kedua gas dipindahkan ke wadah 1,5 dm3. Hitung tekanan total campuran gas. Temperatur dipertahankan tetap selama percobaan.

Jawab: Tekanan parsial CO2 akan menjadi 400 kPa karena volume wadah baru 1/2 volume wadah sementara tekanan N2 adalah 300 x (2/3) = 200 kPa karena volumenya kini hanya 2/3 volume awalnya. Maka tekanan totalnya 400 + 200 = 600 kPa.

teori kinetik gas

from : wikipedia indonesia


Hukum Boyle (1662)
Hukum Boyle mungkin adalah pernyataan paling awal dari persamaan keadaan. Pada 1662, fisikawan dan kimiawan ternama Irlandia, Robert Boyle, melakukan serangkaian percobaan menggunakan tabung gelas bentuk-J yang ujung bagian pendeknya tertutup. Air raksa ditambahkan ke dalam tabung, memerangkap sejumlah tetap gas di ujung tabung yang pendek dan tertutup. Kemudian perubahan volume gas diukur dengan teliti seiring ditambahkannya air raksa sedikit demi sedikit ke dalam tabung. Tekanan gas kemudian dapat ditentukan dengan menghitung perbedaan ketinggian air raksa di bagian pendek tabung yang tertutup dan bagian panjang tabung yang terbuka. Melalui percobaan ini, Boyle mencatat bahwa perubahan volume gas berbanding terbalik dengan tekanan. Bentuk matematikanya dapat dituliskan sebagai berikut:

Persamaan di atas juga dapat dihubungkan dengan Edme Mariotte dan kadang disebut sebagai Hukum Mariotte. Namun pekerjaan Mariotte tidak dipublikasikan hingga tahun 1676.

Hukum Charles atau Hukum Charles dan Gay-Lussac (1787)
Pada 1787, fisikawan Perancis, Jacques Charles menemukan bahwa oksigen, nitrogen, hidrogen, karbon dioksida, dan udara memuai ke tingkat yang sama pada interval temperatur yang sama, pada lebih dari 80 kelvin. Kemudian, pada 1802, Joseph Louis Gay-Lussac mempublikasikan hasil percobaan yang sama, mengindikasikan adanya hubungan linear antara volume dan temperatur:


Hukum tekanan parsial Dalton (1801)
Hukum Tekanan Parsial Dalton: Tekanan sebuah campuran gas adalah sama dengan jumlah tekanan masing-masing gas penyusunnya.
Secara matematik, hal ini dapat direpresentasikan untuk n jenis gas, berlaku:



Hukum gas ideal (1834)
Pada 1834 Émile Clapeyron menggabungkan Hukum Boyle dan Hukum Charles ke dalam pernyataan pertama hukum gas ideal. Awalnya hukum tersebut dirumuskan sebagai pVm=R(TC+267) (dengan temperatur dinyatakan dalam derajat Celsius). Namun, pekerjaan lanjutan mengungkapkan bahwa angka tersebut sebenarnya mendekati 273,2, dan skala Celsius didefinisikan dengan 0 °C = 273,15 K, memberikan:


Persamaan keadaan Van der Waals
Pada 1873, J. D. van der Waals memperkenalkan persamaan keadaan pertama yang diturunkan dengan asumsi sebuah volume terbatas yang ditempati oleh molekul gas penyusun.[1] Persamaan baru tersebut merevolusi studi mengenai persamaan keadaan, dan makin dikenalkan melalui persamaan keadaan Redlich-Kwong dan modifikasi Soave pada Redlich-Kwong.

Contoh-contoh persamaan keadaan :
Pada persamaan-persamaan di bawah ini, variabel-variabel didefinisikan sebagai berikut:
P = tekanan
V = volume
n = jumlah mol zat
Vm = V/n = volume molar, volume 1 mol gas atau cairan
T = temperatur (K)
R = tetapan gas ideal (8.314472 J/(mol·K))

Hukum gas ideal klasik
Hukum gas ideal klasik dapat dituliskan sebagai berikut:

Hukum gas ideal dapat juga diekspresikan sebagai berikut:

dimana ρ adalah kerapatan, γ indeks adiabatik, dan e energi dalam. Bentuk terakhir adalah murni dalam suku-suku kuantitas intensif dan berguna ketika mensimulasikan persamaan Euler karena mengekspresikan hubungan antara energi dalam dan bentuk-bentuk energi lain (seperti energi kinetik), sehingga memperkenankan simulasi untuk mematuhi Hukum Pertama.
Hukum hukum Sains
from : triatmojo.wordpress.com


Hukum Sains berdasarkan huruf alfabet


Hukum Archimedes (+250 sebelum Masehi)“Jika suatu benda dicelupkan ke dalam sesuatu zat cair, maka benda itu akan mendapat tekanan keatas yang sama besarnya dengan beratnya zat cair yang terdesak oleh benda tersebut”.


Hukum Avogadro (1811)“Jika dua macam gas (atau lebih) sama volumenya, maka gas-gas tersebut sama banyak pula jumlah molekul-molekulnya masing-masing, asal temperatur dan tekanannya sama pula”.


Hukum Bernouilli (1738)“Bagi zat-zat cair, yang tidak dapat dimampatkan dan yang mengalir secara stasioner, jumlah tenaga gerak, tenaga tempat dan tenaga tekanan adalah konstan”.


Hukum Boyle (1662)“Jika suatu kuantitas dari sesuatu gas ideal (yakni kuantitas menurut beratnya) mempunyai temperatur yang konstan, maka juga hasilkali volume dan tekanannya merupakan bilangan konstan”.


Hukum Boyle-Gay Lussac (1802)“Bagi suatu kuantitas dari suatu gas ideal (yakni kuantitas menurut beratnya) hasilkali dari volume dan tekanannya dibagi dengan temperatur mutlaknya adalah konstan”.


Hukum Coulomb (1785)• Gaya, yang dilakukan oleh dua kutub magnet yang satu pada yang lain, adalah sebanding-laras dengan kuatnya mekanitisme kutub-kutub tersebut dan sebanding balik dengan kuadrat jarak antara kedua kutub tersebut.• Gaya, yang dilakukan oleh dua benda (yang masing-masing bermuatan listrik) yang satu pada yang lain, adalah sebanding-laras dengan kuatnya muatan listrik dari benda-benda tersebut dan sebanding-balik dengan kuadrat jarak antara kedua benda itu.


Hukum Dalton (1802)“Tekanan dari suatu campuran yang terdiri atas beberapa macam gas (yang tidak bereaksi kimiawi yang satu dengan yang lain) adalah sama dengan jumlah dari tekanan-tekanan dari setiap gas tersebut, jelasnya tekanan dari setiap gas tersebut, jika ia masing-masing ada sendirian dalam ruang campuran tadi”.


Hukum Dulong dan Petit (1819)“Kalori jenis dari zat-zat padat adalah kira-kira 6 (enam) kalori per grammolecule”.


Hukum-hukum (ayunan) Galilei (1596)• Tempo ayunan tidak bergantung dari besarnya amplitudo (jarak ayunan), asal amplitudo tersebut tidak terlalu besar.• Tempo ayunan tidak bergantung dari beratnya bandulan ayunan.• Tempo ayunan adalah sebanding laras dengan akar dari panjangnya bandulan ayunan.• Tempo ayunan adalah sebanding-balik dengan akar dari percepatan yang disebabkan oleh gaya berat.Hukum Kirchoff (1875)• Jika berbagai arus listrik bertepatan di suatu titik, maka jumlah aljabar dari kekuatan arus-arus tersebut adalah 0 (nol) di titik pertepatan tadi.• Dalam suatu edaran arus listrik yang tertutup berlaku persamaan berikut: “Jumlah aljabar dari hasilkali-hasilkali kekuatan arus dan tahanan disetiap bagian (dari edaran tersebut) adalah sama dengan jumlah aljabar dari gaya-gaya gerak listriknya”.


Hukum Lenz (1878)“Jika suatu pengantar listrik digerakkan dalam suatu medan magnet, maka arus listrik yang diinduksikan berarah sedemikian rupa, sehingga gerak pengantar listrik yang mengakibatkan induksi tadi terhambat olehnya.


Hukum Newton (1687)“Dua benda saling menarik dengan suatu gaya yang sebanding-laras dengan massa-massa dari kedua benda tersebut dan sebanding-balik dengan kuadrat dari jarak antara kedua benda itu.


Hukum Ohm (1825)“Jika suatu arus listrik melalui suatu penghantar, maka kekuatan arus tersebut adalah sebanding-laras dengan tegangan listrik yang terdapat diantara kedua ujung penghantar


Hukum Pascal (1658)“Jika suatu zat cair dikenakan tekanan, maka tekanan itu akan merambat ke segala arah dengan tidak bertambah atau berkurang kekuatannya”.


Hukum Snellius (1621)• Jika suatu sinar cahaya melalui perbatasan dua jenis zat cair, maka garis semula dari sinar tersebut, garis sesudah sinar itu membias dan garis normal dititik-biasnya, ketiga-tiga garis tersebut terletak dalam satu bidang datar.• Perbandingan antara sinus-sinur dari sudut masuk dan sudut bias adalah konstan.


Hukum Stefan - Boltzmann (1898)“Jika suatu benda hitam memancarkan kalor, maka intensitas pemancaran kalor tersebut sebanding-laras dengan pangkat empat dari temperatur absolut”.


Hukum Wiedemann - Franz (1853)“Bagi segala macam logam murni adalah perbandingan antara daya-penghantar-kalor spesifik dan daya penghantar-listrik spesifik suatu bilangan yang konstan, jika temperaturnya sama”.

Rabu, 22 April 2009

hukum charles n gay lussac

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pada 1802, Gay-Lussac menemukan bahwa

Tekanan dari sejumlah tetap gas pada volum yang tetap berbanding lurus dengan temperaturnya dalam kelvin

Secara matematis dapat dinyatakan

{P}\propto{T}

atau

\frac{P}{T}=k

where:

P adalah tekanan gas.
T adalah temperatur gas (dalam Kelvin).
k adalah sebuah konstanta.

Hukum ini dapat dibuktikan melalui teori kinetik gas, karena temperatur adalah ukuran rata-rata energi kinetik, dimana jika energi kinetik gas meningkat, maka partikel-partikel gas akan bertumbukan dengan dinding/wadah lebih cepat, sehingga meningkatkan tekanan.

Hukum Gay-Lussac dapat dituliskan sebagai perbandingan dua gas

\frac{P_1}{T_1}=\frac{P_2}{T_2} \qquad \mathrm{or} \qquad {P_1}{T_2}={P_2}{T_1}

Hukum Gay-Lussac 1809

Hukum ini disebut juga hukum gabungan volum, yang ditemukan pada 1809

Perbandingan volum antara gas-gas dalam suatu reaksi kimia adalah perbandingan bilangan bulat sederhana[1]

Misalnya perbandingan volum hidrogen dan oksigen yang dihasilkan dari penguraian air adalah 2:1. Hukum ini merupakan salah satu dasar dari stoikiometri gas modern, dan hipotesis Avogadro pada 1811 berasal dari hukum ini.

Hukum Charles

Hukum Charles juga kadang-kadang disebut Hukum Gay-Lussac atau Hukum Charles Gay-Lussac, karena Gay-Lussac lah yang pertama kali mempublikasikan penemuan ini pada 1802. Jacques Charles telah menemukannya lebih dahulu pada 1787, namun tidak mempublikasikannya.[2][3] Belakangan hukum ini lebih sering disebut hukum Charles karena kemudian Gay-Lussac menemukan hukum-hukum lain yang dinamakan sesuai namanya.


Dalam termodinamika dan kimia fisik, hukum Charles adalah hukum gas ideal pada tekanan tetap yang menyatakan bahwa
pada tekanan tetap, volume gas ideal bermassa tertentu berbanding lurus terhadap temperaturnya (dalam Kelvin).

Secara matematis, hukum Charles dapat ditulis sebagai:

\frac{V}{T} = k

dengan

V: volume gas (m3),
T: temperatur gas (K), dan
k: konstanta.

Hukum ini pertama kali dipublikasikan oleh Joseph Louis Gay-Lussac pada tahun 1802, namun dalam publikasi tersebut Gay-Lussac mengutip karya Jacques Charles dari sekitar tahun 1787 yang tidak dipublikasikan. Hal ini membuat hukum tersebut dinamai hukum Charles. Hukum Boyle, hukum Charles, dan hukum Gay-Lussac merupakan hukum gas gabungan. Ketiga hukum gas tersebut bersama dengan hukum Avogadro dapat digeneralisasikan oleh hukum gas ideal.

Selasa, 21 April 2009

How to be aSUCCESSFUL STUDENT

How to be aSUCCESSFUL STUDENT






The definition of 'success' that is used here is that you, the student, will easily get into the next level of education, be it college, graduate or medical school, and will enjoy your future professional life. ..These are given in descending order of importance.


Get to know three (preferably four) teachers well so that they can write good letters of recommendation on your behalf. ..Don't become a senior who has abstained from personal interaction with the faculty. ..An 'is-in-good-standing-in-my-large-class' letter is negative praise. ..You want letters that mention your brilliance, cleverness, well-roundedness, and your terrific social prowess.


While you are in school get summer jobs that are appropriate for your future. ..If interested in health sciences, don't be a bed-pan cleaner in a hospital. ..Instead, get a job in a medical research facility. ..Not only will you be doing something more mentally stimulating, but also you will be getting to know people who have good connections elsewhere. ..These people make excellent recommendation writers. ..Get a Nobel laureate to write a great letter for you, and colleges, med schools* and grad schools will be knocking at your door rather than the other way around.
Do a junior-year research project. ..Results will come in soon enough for use in making application for college, graduate or medical school. ..For college students, try to get the results published in a reviewed journal. ..That way you have reprints for enclosure with your application. ..For high school students, go beyond science fair, and present at your state's academy of sciences, or, better, in a professional society's annual meeting. ..Remember that publication is what makes a real scientist. ..In essence, senior projects give results too late. ..Relatively few students do projects, and few of those publish.


Get good grades. ..(A Nov 1993 study by the National Science Foundation indicated that college valedictorians fared less well 15 years after graduation than did students having GPA's around 3.3. ..Perhaps A+ students keep their noses in the books too much, while B+ students make social contacts. ..It is not only what you know but who you know!)



Become verbally fluent in describing your academic accomplishments. ..If you did some useful research, you should be able to tell about it with punch and so excite others. ..This is extremely important on your interview trips to colleges, grad and med schools. ..When asked if you have participated in any research projects, you will steal the interviewer's show when you capture his/her imagination and most of the interview is spent by obvious mutual consent on the scientific advancement you did. ..You will have set yourself apart from 99% of the applicants.
Interview your prospective school rather than the other way around. ..(Do this after you have finished your first good research project.) ..After identifying those people and research projects in which you have interest in at the school, study up on those people's work for a couple of hours each. ..Then seemingly wander into their department as if you just happened to be passing through. ..Tell the researcher that you are interested in what they are doing (read: .."Hey! I like your baby.") ..Plan an opening question, and then "Mom" or "Dad" will take it from there showing you all the 'album pictures' by introducing you to the other faculty, lab technicians, graduate students and others in the lab. ..You could only be thought of as being extremely intelligent: ..afterall you are interested in the same thing they are, and only smart people are interested in those things! ..Don't be surprised to be asked to apply to their school. ..See several other people in the department. ..Soon you'll be known by members of the Admissions Committee! ..Need more be said?!



* If you plan on going to medical school or veterinary school, you will want to set yourself far apart from all the other thousands who are also applying. Consider who is on the admissions committee. These are doctors who are interested in research and teaching, in addition to putting their hands on and into their human or animal patients. To them the usual tasks given to pre-med and pre-vet students of being orderlies and shadowing doctors are menial activities. If you want to impress them, you can do so by showing them that you worked on a medical or veterinary related research project in which some new procedure, or new vaccine, or whatever was invented in your hands. That creativity really turns these admissions people on, and it will make you the one-in-a-thousand of that applicant pool. Don't forget to have your research boss write a letter on your behalf. And submit a copy of your published research paper along with your application. Oh, and one final thing: don't forget to ask about research rotations while in the med or vet school. That really rings their bell also!

Doa Mustajab



Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang bangun tidur pada malam hari kemudian membaca


لاَ إِلَهِ إِلاَّ اللّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيْرٌ، سُبْحَانَ اللّهُ وَالْحَمْدُلِلَّهِ، وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرْ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللّهِ
Tidak ada sesembahan yang haq selain Allah semata, tiada sekutu baginya. Bagi-Nya-lah seluruh kerajaan dan pujian. Dan Dia Maha Menentukan segala sesuatu. Maha suci Allah dan dan segala puji bagi-Nya. Dan Tiada sesembahan yang haq melainkan Allah dan Allah Maha Besar. Tiada daya dan upaya kecuali dengan seizin Allah.


Lalu dia berkata,رَبِّ اغْفِرْ لِيْ
Wahai Rabb-ku ampunilah aku.Atau jika dia berdoa, maka akan dikabulkan. Apabila dia berwudhu kemudian shalat, maka shalatnya akan diterima.(HR. Al-Bukhari).
Diambil dari: http://wiramandiri.wordpress.com/2007/04/03/doa-mustajab/
window.google_render_ad();

PENGGUNAAN DIURETIK (TIAZID) PADA PENGOBATAN BATU GINJAL

PENGGUNAAN DIURETIK (TIAZID) PADA PENGOBATAN BATU GINJAL

Tirza Ixora Veasilia, S.Farm.
(07 8115 066)
Batu ginjal adalah batu yang terdapat dalam saluran urinaria, khusunya di dalam ginjal. Berdasarkan penyebabnya, batu ginjal dibedakan menjadi empat jenis yaitu batu kalsium oksalat, batu asam urat, batu sistin dan batu strufit. Batu ginjal yang sering terjadi adalah batu kalsium oksalat, dimana batu yang ada terbentuk karena urin menjadi jenuh oleh kalsium oksalat. Terjadinya infeksi atau buang air kecil kurang teratur juga dapat mempengaruhi pembentukan batu ginjal. Terkadang munculnya batu ginjal terjadi di saat kadar kalsium dalam darah meninggi secara tidak normal, juga jika kelenjar paratiroid kelebihan memproduksi air seni. Batu tersebut dapat tinggal di ginjal atau hancur dan kemudian keluar melalui saluran urinaria. Batu yang berukuran kecil (kurang dari 4 mm) dapat dengan mudah keluar dari saluran urinaria tanpa terasa sakit. Sedangkan batu yang berukuran besar akan tertahan di ginjal maupun kandung kemih, dan akan menimbulkan rasa sakit. Sekitar 90% batu ginjal dapat keluar melalui saluran urinaria secara spontan dalam waktu tiga sampai enam minggu, dengan bantuan banyak air putih (10 – 12 gelas tiap hari).


Batu ginjal lebih banyak terjadi pada pria. Sekitar 80% pria berusia 20 – 50 tahun diketahui menderita batu ginjal. Pada wanita, batu ginjal umumnya terjadi pada fase-fase akhir kehamilan. Sedangkan pada anak, batu ginjal umumnya disebabkan oleh faktor genetik (keturunan). Seseorang yang memiliki keluarga dengan riwayat batu ginjal mempunyai resiko paling besar untuk terkena batu ginjal. Makanan tertentu juga dapat meningkatkan resiko batu ginjal. Hal lain yang menjadi faktor resiko terjadinya batu ginjal adalah stress, overweight, dan posisi tidur yang selalu tetap. Beberapa penyakit juga menjadi faktor resiko batu ginjal, antara lain gout (reumatik), hipertensi (tekanan darah tinggi), infeksi saluran kencing, dan inflammatory bowel diseases. Selain penyakit, obat-obatan seperti obat-obat AIDS (Indinavir, Zidovudine, Lamivudine, antibiotik kotrimoksazol), obat-obat hormonal, dan antasid (penggunaan jangka panjang), juga dapat menjadi faktor resiko batu ginjal.


Penderita batu ginjal umumnya merasakan nyeri pada bagian pinggang, saluran kencing, perut bagian bawah (daerah sekitar bawah pusar), sakit saat berkemih (anyang-anyangèn – bahasa jawa) dan kehilangan nafsu makan. Pemeriksaan batu ginjal dapat dilakukan melalui beberapa cara, antara lain ultrasound, CT-scans, X-ray dan urin tampung 24 jam untuk memastikan jenis batu penyebab dan bagaiman strategi terapinya.


Terapi batu ginjal dapat dilakukan dengan mengubah pola makan, penggunaan obat-obatan seperti diuretik, kalium sitrat maupun fosfat serta pembedahan. Batu ginjal tidak dapat larut hanya dengan mengatur asupan makanan dan minum obat tertentu. Obat-obatan yang digunakan hanya akan mencegah agar batu tersebut tidak bertambah besar dan membantu pengeluaran batu ginjal secara spontan. Untuk itu dapat dipilih obat-obatan yang dapat menurunkan kadar kalsium dalam urin dan meningkatkan ferkuensi buang air kecil (diuresis). Salah satu obat yang sering digunakan dalam pengobatan batu ginjal adalah diuretik. Diuretik umumnya digunakan pada pengobatan hipertensi dan gangguan lain yang berhubungan dengan pengeluaran cairan dan natrium dari tubuh. Diuretik lemah (golongan tiazid) akan meningkatkan reabsorbsi kalsium di nefron, mencegah pembentukan batu ginjal dengan mengurangi jumlah kalsium di urin. Diuretik juga meningkatkan ekskresi natrium, klorida dan sejumlah air dengan menghambat reabsorbsinya. Hal ini menyebabkan meningkatnya frekuensi pengeluaran urin (beser – bahasa jawa). Tiazid digunakan jika terapi non farmakologis, yaitu mengubah pola makan, yang dilakukan tidak dapat membantu. Penggunaan tiazid akan menurunkan ukuran atau memperkecil ukuran batu ginjal hingga kurang dari setengahnya. Efek samping dari obat-obatan golongan ini adalah hipositraturia (penurunan kadar sitrat dalam darah), memperbesar frekuensi buang air kecil, disfungsi seksual (terutama pada pria), meningkatkan kadar trigliserid dalam darah, serta memperburuk gout dan diabetes. Yang termasuk obat-obat golongan ini antara lain hydrochlorothiazide (HCT), chlorothiazide, chlorthalidone, methychlotiazide, dan polythiazide. Diuretic tiazid yang umum digunakan sebagai pengobatan batu ginjal adalah klortalidon. Di pasaran, klortalidon tersedia dalam bentuk sediaan tablet dengan berbagai merk yaitu Hygroton (Novartis), Tenoret 50* dan Teroretic (Astra Zeneca). Dosis awal klortiadon untuk dewasa yang digunakan adalah 50 – 100 mg/hari dengan dosis maksimal 200 mg/hari. Dosis untuk anak (tidak direkomendasikan) yaitu 2 mg/kgBB/kali, tiga kali seminggu atau 2 mg/kgBB/hari, sedangkan dosis awal untuk lanjut usia (geriatri) adalah 12,5 – 25 mg/hari. Penggunaan diuretik golongan tiazid tidak dianjurkan pada anak-anak dan lanjut usia serta beresiko tinggi pada wanita hamil dan menyusui. Penggunaan tiazid pada geriatri diketahui dapat menyebabkan pusing dan hipositraturia yang parah. Pada wanita hamil, penggunaan tiazid dapat menyebabkan jaundice, pendarahan dan rendahnya kadar kalium pada bayi yang akan dilahirkan. Tiazid dapat melewati sawar susu, sehingga akan mempengaruhi kualitas ASI yang diminum bayi. Oleh karena itu penggunaan tiazid pada bulan-bulan pertama menyusui harus dihindari.


Bagaimanapun, mencegah lebih baik daripada mengobati. Beberapa cara dapat dilakukan untuk mencegah terbentuknya batu ginjal. Antara lain minum banyak air putih, kurang lebih 12 gelas dalam satu hari. Selain air putih, jahe, lemon, jeruk nipis dan jus buah juga dapat dikonsumsi sebagai upaya pencegahan. Namun demikian, air putih tetaplah yang terbaik. Mengkonsumsi makanan berserat seperti gandum, nasi, kedelai serta minyak ikan dapat mencegah resiko terkena batu ginjal. Batasi konsumsi kopi, teh dan cola (1 sampai 2 gelas per hari) karena kafein akan menyebabkan tubuh kehilangan cairan dengan cepat. Batasi juga konsumsi garam karena akan menurunkan efek tiazid. Jika batu ginjal yang ada terbentuk dari kalsium oksalat, perlu dibatai konsumsi makanan dengan kandungan oksalat tinggi seperti lobak, bayam dan coklat.




PUSTAKA
Anonim, 2003, Kidney Stones, http://www.healthandage.com/html/well_connected/pdf/doc81.pdf. Diakses pada tanggal 14 Desember 2007.
Anonim, 2005, Kidney Stone, http://www.fccj.org/campuses/north/lac/endocrine_system/kidney.html. Diakses pada tanggal 21 Desember 2007.
Anonim, 2007, Adam Healthcare: Kidney Stone-Risk Factor, www.about.com. Diakses pada tanggal 14 Desember 2007.Anonim, 2007, Fact Sheet: Kidney Stone, www.betterhealth.vic.gov.au. Diakses pada tanggal 21 Desember 2007.
Anonim, 2007, Adam Healthcare: Kidney Stone-Medication, www.about.com. Diakses pada tanggal 14 Desember 2007.
Anonim, 2007, What I Need To Know About Kidney Stone, www.kidney.niddk.nih.gov. Diakses pada tanggal 14 Desember 2007.
Anonim, 2007, Thiazides For Kidney Stone, http://www.webmd.com/kidney-stones/thiazides-for-kidney-stones#hw204647. Diakses pada tanggal 21 Desember 2007.
Lacy, C.F., Armstrong, L.L., Goldman, M.P., and Lance, L.L., 2006, Drug Information Handbook, 14th edition, 333, Lexi-Comp Inc., United States.
Sunaryo, 1995, Diuretik dan Antidiuretik, dalam Ganiswara, S.G., Farmakologi dan Terapi, edisi 4, 385-386, Gaya Baru, Jakarta.
Wasserstein, Alan.G., 2004, Nephrolithiasis, www.uphs.upenn.edu/renal/renal%20curr%20pdfs/nephrolithiasis.pdf. Diakses pada tanggal 14 Desember 2007.

GANGGANG, LUMUT DAN TUMBUHAN PAKU-PAKUAN

GANGGANG, LUMUT DAN TUMBUHAN PAKU-PAKUAN

A. Ganggang (Algae)
Dalam dunia tumbuhan ganggang termasuk kedalam dunia tallopyta (tumbuhan talus), karena belum mempunyai akar, batang dan daun secara jelas.
Tumbuhan ganggang ada yang bersel tunggal dan juga ada yang bersel banyak dengan bentuk serupa benang atau lembaran.
Tubuh ganggang terdapat zat warna (pigmen), yaitu :
- fikosianin : warna biru
- klorofil : warna hijau
- fikosantin : warna perang/ coklat
- fikoeritrin : warna merah
- karoten : warna keemasan
- xantofil : warna kuning
Ganggang bersifat autotrof (dapat menyusun makanannya sendiri). Hampir semua ganggang bersifat eukaryotik. Habitat hidupnya di air tawar, laut dan tempat-tempat yang lembab.
Ganggang terbagi menjadi beberapa kelas :
- Cyanophyta (ganggang biru), masih prokaryotik.
- Chlorophyta (ganggang hijau)
- Chrysophyta (ganggang keemasan)
- Phaeophyta (ganggang coklat/ perang)
- Rhodophyta (ganggang merah)

1. Cyanophyta (ganggang biru)
Merupakan ganggang bersel satu dan bersifat prokayotik.
Keterangan lain sudah dibahas dalam bab terdahulu.

2. Chloropyta (ganggang hijau)
Mempunyai pigmen klorofil a, klorofil b, karoten dan xantofil. Ganggang ini juga dapat melakukan fotosintesis. 90% hidup di air tawar dan 10% hidup di laut. Yang hidup di air umumnya sebagai plankton atau bentos, juga menempel pada batu dan tanah. Ganggang hijau merupakan kelompok ganggang yang paling banyak jumlahnya diantara gangganga lain.
Cara reproduksi dengan fragmentasi dan konyugasi.
contoh :
- Chlorella : bersel satu, bentuk bulat, kloroplas menyerupai mangkuk atau lonceng, hidup di air tawar/ laut/ payau/ darat, pembiakan vegetatif dengan pembelahan sel dan tiap sel membentuk 4 sel anakan. Beberapa ahli beranggapan ganggang ini dapat dimanfaatkan kelak untuk memproduksi bahan makanan baru bagi manusia, yakni protein, lemak dan karbohidrat.
- Ulva : terdapat di dasar pantai berbatu, berupa lembaran yang disebut selada air dan dapat dimakan.
- Spiroggyra: berbentuk benang (filamen) silindris, hidup di kolam, sawah atau perairan yang airnya tidak deras, reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, generatif dengan konyugasi yaitu dua Spirogyra yang bertonjolan berdekatan, kemudian dua tonjolan bergabung membentuk pembuluh, protoplasma isi sel yang berlaku sebagai gamet, gamet sel yang satu pindah ke gamet sel yang lain dan terjadilah plasmogami dan diikuti kariogami, hasil persatuan ini berupa zigospora diploid, zigospora mengadakan meiosis dan tumbuh menjadi benang baru yang haploid, dan hanya satu sel yang menjadi individu baru.
- Chlamidomonas: berbentuk bulat telur dengan dua flagelum, satu vakuola dan satu nukleus. Ditemukan butir stigma dan pirenoidyang berfungsi sebagai pusat pembentukan tepung (amilum). Reproduksi dilakukan membelah diri dan konyugasi.
- Euglena: juga dikelompokan ke dalam protozoa (hewan), karena selain mempunyai klorofil juga dapat berpindah tempat.
- Hydrodictyon: ditemukan di air tawar dan koloninya berbentuk jala. Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi (pemisahan) sel koloni menghasilkan zoospora, sedang generatif dengan konyugasi sel gamet yang dilepas dari induknya menghasilkan zigospora.
- Oedogonium: biasanya melekat pada tanaman air, rumaha siput dan lain-lain.
- Chara : bentuknya seperti tumbuhan tingkat tinggi, terdapat di air tawar. Batang beruas-ruas dan tiap ruas bercabang kecil.

Peranan ganggang hijau dalam kehidupan :
a. Menguntungkan :
- sebagai plankton dan merupakan komponen penting dalam rantai makanan air tawar.
- dapat dipakai sebagai makanan, misal Ulva dan Chlorella.
- penghasil O2 dari proses fotosintesis yang diperlukan oleh hewan-hewan air.
b. Merugikan :
- ganggang hijau dapat mengganggu bila perairan terlalu subur, sehingga air akan berubah warna dan berbau.

3. Phaeophyta (ganggang coklat/ perang)
Hidup di pantai, warna coklat karena adanya pigmen fikosantin (coklat), klorofil a, klorofil b dan xantofil. Tubuh berbentuk seperti benang atau lembaran yang dapat mencapai puluhan meter.
Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi,c sedangkan generatif dengan isogami dan oogami.
Contoh :
- Laminaria
- Fucus
- Turbinaria
- Sargasum
Peranan ganggang coklat :
- Penghasil asam alginat, sebagai bahan campuran es krim, cat, obat-obatan, lateks sintetis
- Sumber I2 (iodium) dan K (kalium)
- Sebagai makanan ternak

4. Rhodophyta (ganggang merah)
Umumnya hidup di laut dan beberapa jenis di air tawar, mengandung pigmen kklorofi a, klorofil d, karoten, fikoeritrin, fikosianin.
Tubuh bersel banyak menyerupai benang atau lembaran.
Reproduksi vegetatif dengan spora.
Contoh :
- Batrachospermum
- Gelidium
- Eucheuma
- Gracililaria
- Chondrus
- Porphyra
- Polysiphonia
- Nemalion
- dll

Peranan ganggang merah :
Eucheuma spinosum, Gracilaris, Gelidium merupakan penghasil agar-agar.

5. Chrysophyta ( ganggang keemasan)
Bersel tunggal atau banyak, mempunyai pigmen klorofil a, klorofil c, karoten, xantofil dan fikosantin.
Hidup di tempat yang basah, laut, air tawar, dan merupakan fitoplankton.
Contoh :
- Vaucheria : hidup di air atau tempat yang basah, berbentuk benang sering bercabang.
- Ochromonas : sel berbentuk bola, berstigma, flagel dua sama panjang, kloroplas berupa lembaran melengkung warna kekuningan.
- Diatome (Navicula atau ganggang kersik): hidup di air tawar, laut sebagai epifit dan mayoritas sebagai plankton. Contoh yang terkenal dari Diatome adalah Pinnularia sp. Cangkok Diatome dibuat dari bahan gelas yaitu silica.
Manfaat ganggang keemasan :
Diatome (ganggang kersik) dapat dipakai sebagai penyerap nitrogliserin pada bahan peledak, sebagai campuran semen dan sebagai bahan penggosok.

Peranan ganggang dalam kehidupan :
1. Bidang industri
- Asam alginat yang dihasilkan ganggang perang berperan untuk pembuatan plastik, kosmetik dan tekstil.
- Navicula sp, yang mati membentuk tanah diatome dipakai sebagai bahan penyekat dinamit, penggosok dan saringan.
- Eucheuma spinosum (ganggang merah), merupakan penghasil agar-agar.
- Chlorella merupakan sumber karbohidrat dan protein.
- Fukus dan Laminaria, abunya menghasilkan yodium.
2. Bidang perikanan
Ganggang yang berupa fitoplankton merupakan makanan ikan di laut.
3. Dalam ekosistem
Pada ekosistem air ganggang berfungsi sebagai komponen produsen yang paling utama.

B. Lumut (Bryophyta)
Lumut adalah tumbuhan yang sudah terbentuk embrio, berspora tapi belum mempunyai akar, batang dan daun. Lumut mengalami metagenesis yaitu terjadinya pergiliran keturunan antara gametofit dan sporofit.
Gametofit merupakan tumbuhan lumut itu sendiri dan generasi yang menghasilkan sperma atau ovum, sedang sporofit merupakan generasi yang menghasilkan spora.
Lumut mempunyai anteridium (sel kelamin jantan) berbentuk seperti gada yang menghasilkan sperma dan arkhegonium (sel kelamin betina) berbentuk seperti botol yang menghasilkan ovum.
Selain pembiakan generatif lumut juga berkembangbiak secara vegetatif yaitu dengan kuncup dan daya regenerasi yang tinggi.
Menurut letak gametangia, lumut dibedakan menjadi :
- Lumut berumah satu : bila anteridium dan arkegonium terdapat dalam satu individu.
- Lumut berumah dua : bila dalam satu individu terdapat anteridium dan arkegonium saja.
Lumut di bedakan menjadi kelas :
a. Hepaticae (lumut hati)
berumah satu yaitu antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina berada dalam satu individu.
contoh :
- Marchantia polymorpha sebagai obat sakit hati (hepatitis)
- Marchantia geminata
b. Musci (lumut daun)
berumah dua yaitu antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina terpisah.
contoh :
- Spagnum fimbriatum sebagai pengganti kapas
- Poltricum commune
- Pogonatum cirhatum
Peranan lumut dalam kehidupan :
a. Spagnum merupakan komponen pembentuk tanah gambut, pengganti kapas dan sebagai bahan bakar.
b. Lumut hati sebagai indikator daerah yang lembab dan dipakai obat penyakit hati (hepatitis).
c. Lumut bersama dengan algae membentuk liken (lumut kerak) yang merupakan tumbuhan pionir bagi tempat yang gersang.
d. Di hutan bantalan lumut berfungsi menyerap air hujan dan salju yang mencair, sehingga mengurangi kemungkinan adanya banjir dan kekeringan di musim panas.
e. Lumut gambut di rawa dapat dijadikan sebagai pupuk penyubur tanah.
Gb. pergiliran/ siklus hidup lumut.

spora


protonema


tumuhan lumut (gametofit) haploid (n)


anteridium arkhegonium


spermatozoid o v u m


z i g o t


sporogonium (sporofit) diploid (2n)


sel induk spora


spora

C. Paku-pakuan (Pteridophyta)
Sudah jelas akar, batang dan daun serta sudah memiliki sistem pembuluh (xylem/ phloem) disebut tracheophyta, sudah terbentuk embrio dan berspora untuk alat perkembangbiakannya.
Mengalami metagenesis yaitu pergiliran keturunan antara sporofit dan gametofit.
Sporofit merupakan tumbuhan paku itu sendiri.
Daun dibedakan :
- Berdasarkan ukurannya :
- daun mikrofil : ukuran kecil
- daun makrofil : ukuran besar
- Berdasarkan fungsinya :
- daun tropofil : untuk fotosintesis
- daun sporofil : penghasil spora
Tumbuhan paku-pakuan menyukai hidup pada tempat yang lembab atau teduh serta ada yang hidup di air.
Menurut spora yang dihasilkan tumbuhan paku dibedakan :
1. Paku homospor (isospor) : tumbuhan paku yang menghasilkan satu jenis spora.
contoh : - Lycopodium (paku kawat)
- Adiatum cuneatum (suplir)
- Paku emas, perak, paku hias
2. Paku heterospor : tumbuhan paku yang menghasilkan satu jenis spora, yaitu makrospor (betina) dan mikrospor (jantan).
contoh : - Selaginella (paku rane)
- Marsilea crenata (semanggi)
3. Paku peralihan antara homospor dengan heterospor : tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran sama tetapi yang satu betina dan yang satu jantan.
contoh : Equisetum debile (paku ekor kuda)
Tumbuhan paku terdiri beberapa kelas :
1. Kelas Psilophytinae (paku purba), sudah punah
contoh : Psilotum nodum
2. Kelas Equisetinae
contoh : Equisetum debile (paku ekor kuda)
3. Kelas Lycopodinae (paku kawat)
contoh : - Lycopodium cernuum
- Lcopodium clavatum
- Selaginella
4. Kelas Filicinae (paku sejati)
contoh : - Adiatum cuneatum (suplir)
- Alsophila glauca
- Marselia crenata (semanggi)
- Dryopteris felix-mas
Peranan tumbuhan paku :
- Sebagai tanaman hias
contoh : - Platycerum
- Asplenium
- Adiatum cuneatum
- Selaginella
- Pteris
- Paku tanduk rusa
- Sebagai obat-obatan
contoh : - Aspidium (Dryopteris felixmas)
- Lycopodium clavatum
- Sebagai makanan (sayuran)
contoh : - Marsilea crenata (semanggi)
- Pertanian (pupuk hijau)
contoh : - Azolla pinata
Gb. skema paku homospor.





spora sporangium sorus sporofil protalium spora

Gb. skema paku heterospor
contoh. Selaginella

mikrospora makrospora


mikroprotalium makroprotalium


anteridium arkhegonium


spermatozoid o v u m

zigot


tumbuhan paku

mikrosporofit makrosporofit


mikrosporangium makrosporangium
Gb. skema paku peralihan homospor dengan heterospor.

spora (jantan) spora (betina)


protalium (jantan) protalium (betina)


anteridium arkhegonium


spermatozoid o v u m


z i g ot


tumbuhan paku


sporofit


sporangium

Keterangan :
isogami : peleburan gamet secara morfologi sama
haploid : berkromosom tunggal
diploid : berkromosom ganda
protonema : badan berupa benang yang menumbuhkan lumut
protalium : badan tumbuhan yang menumbuhkan tumbuhan paku
sporofil : daun penghasil spora
sorangium : kotak spora
sorus : kumpulan sporangium paku
strobilus : daun penghasil serbuk sari


by : www.teddy.multiply.com

Tumbuhan paku

Tumbuhan paku
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
?
Tumbuhan paku (Pteridophyta)

Polystichum setiferum
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Plantae
Divisi:
Pteridophyta
Kelas
PsilotopsidaEquisetopsidaMarattiopsidaPolypodiopsida

Wikimedia Commons memiliki galeri mengenai:
Tumbuhan paku
Tumbuhan paku (atau paku-pakuan, Pteridophyta atau Filicophyta), adalah satu divisio tumbuhan yang telah memiliki sistem pembuluh sejati (kormus) tetapi tidak menghasilkan biji untuk reproduksinya. Alih-alih biji, kelompok tumbuhan ini masih menggunakan spora sebagai alat perbanyakan generatifnya, sama seperti lumut dan fungi.
Tumbuhan paku tersebar di seluruh bagian dunia, kecuali daerah bersalju abadi dan daerah kering (gurun). Total spesies yang diketahui hampir 10.000 (diperkirakan 3000 di antaranya tumbuh di Indonesia), sebagian besar tumbuh di daerah tropika basah yang lembab. Tumbuhan ini cenderung tidak tahan dengan kondisi air yang terbatas, mungkin mengikuti perilaku moyangnya di zaman Karbon, yang juga dikenal sebagai masa keemasan tumbuhan paku karena merajai hutan-hutan di bumi. Serasah hutan tumbuhan pada zaman ini yang memfosil sekarang ditambang orang sebagai batu bara.
Daftar isi[sembunyikan]
1 Morfologi
2 Daur hidup (metagenesis)
3 Klasifikasi
4 Lihat pula
5 Catatan kaki
//

[sunting] Morfologi
Bentuk tumbuhan paku bermacam-macam, ada yang berupa pohon (paku pohon, biasanya tidak bercabang), epifit, mengapung di air, hidrofit, tetapi biasanya berupa terna dengan rizoma yang menjalar di tanah atau humus dan ental (bahasa Inggris frond) yang menyangga daun dengan ukuran yang bervariasi (sampai 6 m). Ental yang masih muda selalu menggulung (seperti gagang biola) dan menjadi satu ciri khas tumbuhan paku. Daun pakis hampir selalu daun majemuk. Sering dijumpai tumbuhan paku mendominasi vegetasi suatu tempat sehingga membentuk belukar yang luas dan menekan tumbuhan yang lain.

[sunting] Daur hidup (metagenesis)

Protalium (panah merah) dengan tumbuhan paku muda
Daur hidup tumbuhan paku mengenal pergiliran keturunan, yang terdiri dari dua fase utama:gametofit dan sporofit. Tumbuhan paku yang mudah kita lihat merupakan bentuk fase sporofit karena menghasilkan spora. Bentuk generasi fase gametofit dinamakan protalus (prothallus) atau protalium (prothallium), yang berwujud tumbuhan kecil berupa lembaran berwarna hijau, mirip lumut hati, tidak berakar (tetapi memiliki rizoid sebagai penggantinya), tidak berbatang, tidak berdaun. Prothallium tumbuh dari spora yang jatuh di tempat yang lembab. Dari prothallium berkembang anteridium (antheridium, organ penghasil spermatozoid atau sel kelamin jantan) dan arkegonium (archegonium, organ penghasil ovum atau sel telur). Pembuahan mutlak memerlukan bantuan air sebagai media spermatozoid berpindah menuju archegonium. Ovum yang terbuahi berkembang menjadi zigot, yang pada gilirannya tumbuh menjadi tumbuhan paku baru.
Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) juga memiliki daur seperti ini tetapi telah berevolusi lebih jauh sehingga tahap gametofit tidak mandiri. Spora yang dihasilkan langsung tumbuh menjadi benang sari atau kantung embrio.

[sunting] Klasifikasi
Secara tradisional, Pteridophyta mencakup semua kormofita berspora, kecuali lumut hati, lumut tanduk, dan tumbuhan lumut. Selain paku sejati (kelas Filicinae), termasuk di dalamnya paku ekor kuda (Equisetinae), rane dan paku kawat (Lycopodiinae), Psilotum (Psilotinae), serta Isoetes (Isoetinae). Sampai sekarang pun ilmu yang mempelajari kelompok-kelompok ini disebut pteridologi dan ahlinya disebut pteridolog.
Smith et al. (2006)[1] mengajukan revisi yang cukup kuat berdasarkan data morfologi dan molekular. Berdasarkan klasifikasi terbaru ini, Lycophyta (rane, paku kawat, dan Isoetes) merupakan tumbuhan berpembuluh yang pertama kali terpisah dari yang lain, sedangkan paku-pakuan serta tumbuhan berbiji berada pada kelompok lain. Selanjutnya terlihat bahwa semua kormofita berspora yang tersisa tergabung dalam satu kelompok besar, yang layak dikatakan sebagai anggota divisio tumbuhan paku (Pteridophyta). Dari hasil revisi ini juga terlihat bahwa sejumlah paku-pakuan yang dulu dianggap sebagai paku primitif (seperti Psilotum) ternyata lebih dekat berkerabat dengan paku tunjuk langit (Helminthostachys), sementara paku ekor kuda (Equisetum') sama dekatnya dengan paku sejati terhadap Marattia.
Dengan demikian, berdasarkan klasifikasi baru ini, tumbuhan paku dapat dikelompokkan sebagai berikut.
Divisio: Lycophytadengan satu kelas: Lycopsida.
Divisio: Pteridophytadengan empat kelas monofiletik:
Psilotopsida, mencakup Ophioglossales.
Equisetopsida
Marattiopsida
Polypodiopsida (=Pteridopsida, Filicopsida)
Divisi terakhir ini mencakup semua tumbuhan yang biasa dikenal sebagai paku sejati. Berikut adalah klasifikasi lengkap menurut Smith et al. (2006):
Kelas Psilotopsida
Bangsa Ophioglossales
Suku Ophioglossaceae (termasuk Botrychiaceae, Helminthostachyaceae)
Bangsa Psilotales
Suku Psilotaceae (termasuk Tmesipteridaceae)
Kelas Equisetopsida [=Sphenopsida]
Bangsa Equisetales
Suku Equisetaceae
Kelas Marattiopsida
Bangsa Marattiales
Suku Marattiaceae (termasuk Angiopteridaceae, Christenseniaceae, Danaeaceae, Kaulfussiaceae)
Kelas Polypodiopsida [=Filicopsida, Pteridopsida]
Bangsa Osmundales
Suku Osmundaceae
Bangsa Hymenophyllales
Suku Hymenophyllaceae (termasuk Trichomanaceae)
Bangsa Gleicheniales
Suku Gleicheniaceae (termasuk Dicranopteridaceae, Stromatopteridaceae)
Suku Dipteridaceae (termasuk Cheiropleuriaceae)
Suku Matoniaceae
Bangsa Schizaeales
Suku Lygodiaceae
Suku Anemiaceae (termasuk Mohriaceae)
Suku Schizaeaceae
Bangsa Salviniales
Suku Marsileaceae (termasuk Pilulariaceae)
Suku Salviniaceae (termasuk Azollaceae)
Bangsa Cyatheales
Suku Thyrsopteridaceae
Suku Loxomataceae
Suku Culcitaceae
Suku Plagiogyriaceae
Suku Cibotiaceae
Suku Cyatheaceae (termasuk Alsophilaceae, Hymenophyllopsidaceae)
Suku Dicksoniaceae (termasuk Lophosoriaceae)
Suku Metaxyaceae
Bangsa Polypodiales
Suku Lindsaeaceae (termasuk Cystodiaceae, Lonchitidaceae)
Suku Saccolomataceae
Suku Dennstaedtiaceae (termasuk Hypolepidaceae, Monachosoraceae, Pteridiaceae)
Suku Pteridaceae (termasuk Acrostichaceae, Actiniopteridaceae, Adiantaceae, Anopteraceae, Antrophyaceae, Ceratopteridaceae, Cheilanthaceae, Cryptogrammaceae, Hemionitidaceae, Negripteridaceae, Parkeriaceae, Platyzomataceae, Sinopteridaceae, Taenitidaceae, Vittariaceae)
Suku Aspleniaceae
Suku Thelypteridaceae
Suku Woodsiaceae (termasuk Athyriaceae, Cystopteridaceae)
Suku Blechnaceae (termasuk Stenochlaenaceae)
Suku Onocleaceae
Suku Dryopteridaceae (termasuk Aspidiaceae, Bolbitidaceae, Elaphoglossaceae, Hypodematiaceae, Peranemataceae)
Suku Lomariopsidaceae (termasuk Nephrolepidaceae
Suku Tectariaceae
Suku Oleandraceae
Suku Davalliaceae
Suku Polypodiaceae (termasuk Drynariaceae, Grammitidaceae, Gymnogrammitidaceae, Loxogrammaceae, Platyceriaceae, Pleurisoriopsidaceae)

Peranan Virus

Peranan Virus Dalam Kehidupan Manusia

Bermanfaat
Merugikan
- membawa gen untuk mengendalikan pertumbuhan serangga
- untuk kloning gen
- terapi pada manusia menyembuhkan diabetes & kanker


Ø Pada Tumbuhan
- mosaik Bercak Kuning Tobacco Mozaic Virus
- Yellow Menyerang Tumbuhan Aster
- Virustungro Padi kerdil
- Daun menggulung
- Penyakit pada Jeruk
Citrus leprosis virus (CiLV)

Ø Pada Hewan
- Tumor pada hewan Polyoma
- Tumor pada ayam Rous sarcoma virus
- Tumor pada sapi Bovine papillomavirus
- Rabies Rhapdovirus
- HIV Retrovirus
- penyakit tetelo pada ayam

Ø Pada Manusia
- Influenza Orthomyxovirus
- Campak Paramyxovirus
- Cacar air Herpesvirus varicellae
- Hepatitis Hepatitis virus
- Polio Polio virus
- Benjolan di kulit – kanker human papillomavirus
- Gondong Mumps virus
- Ebola Ebola virus
- AIDS virus HIV











Perkembangan VIRUS

Dahulu, orang-orang menganggap segala penyakit yang misterius disebut virus. Penemuan virus diawali oleh seoorang ilmuan Jerman, A. Mayer di tahun 1883. ia melakukan penelitian terhadap penyakit mosaik pada tembakau, lalu ia menyimpulkan bahwa penyakit tersebut diebabkan oleh bakteri yang sangat kecil dan tidak dapat dilihat meskipun menggunakan mikroskop.

Lalu, Dmitri Iwanowski menduga penyakit tersebut disebabkan oleh suatu organisme yang sangat kecil. Lalu, Martius menguji dengan virus lolos saring. Jadi, dari istilah virus lolos saring, disingkat dengan istilah virus. Dari eristiwa tersebut kita dapat mengetahui asal mulanya organisme yang disebut virus.

Robert (1986) memasukkan virus sebagai klasifikasi dalam enam kingdom, yaitu virus, monera, protista, fungi, plantae, dan animalia.

Virus diambil dari bahasa Latin yang berarti racun. Virologi ialah ilmu yang mempelajari tentang virus.

CIRI- CIRI dan STRUkTUR TUBUH VIRUS
1. hanya berkembang biak di sel-sel hidup
2. tidak dapat bergerak atau melakukan aktivitas metabolisme sendiri
3. tidak dapat membelah diri sendiri
4. tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa, tetapi dapat dikristalkan
5. bersifat aseluler (tidak memiliki sel)
6. berukuran sangat kecil, antara 17 hingga 300 nanometer (1000nm= 1 mikron). Dapat diamati dengan mikroskop elektron
7. hanya memiliki satu macam asam deokrisibonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA)
8. berupa hablur (kristal) dan bentuknya bervariasi (oval/bulat, memanjang, silindris, kotak, dan seperti kecebong/ kepala oval-ekor silindris)
9. terdiri atas kepala, kulit (selubung/kapsid) isi tubuh dan serabut ekor

Virus yang menyerang bakteri disebut bakteriofage atau sering disingkat fage.
Ada dua macam cara virus menginfeksi bakteri, antara lain :
a. secara LISTIK
virus menghancurkan sel induk, setelah berhasil lalu bereproduksi
- FASE :
1. adsorbsi dan infeksi
ujung ekor melekat pada bagian reseptor yang merusak dinding sel, lalu virus masuk ke hospes lalu mengendalikan DNA.
2. replikasi
menggunakan DNA sebagai bhan dan terbentuknya beratus-ratus molekul DNA baru virus yang lengkap dengan selubungnya.
3. lisis
pembebasan fag virus yang mencapai sekitar 200 jumlahnya




b. secara LISOGENIK
virus berintegrasi dengan DNA sehingga ketika bakteri membelah virus pun ikut membelah
- FASE
1. adsorbsi dan infeksi
virus melakukan penetrasi pada bakteri lalu memasukan DNA kedalam bakteri
2. penggabungan
DNA virus bersatu dengan DNA bakteri lalu membentuk profag
3. pembelahan
akteri membelah, profag ikut membelah menjadi dua

CARA REPRODUKSI VIRUS
Virus dapat bereproduksi didalam sel tubuh organisme yang ditumpanginya. Reproduksi vrus bervariasi berdasarkan organisme yang ditumpanginya, tetapi semua cara reproduksi virus sama, yaitu melalui lima tahap, diantaranya :
1. tahap pelekatan
( virus melekat pada sel yan diinfeksi di reseptor/tempat pelekatan virus)
2. tahap penetrasi
( virus masuk kedalam sitoplasma sel inang yang ditumpanginya)
3. tahap replikasi dan sintetis
( terjadi perbanyakan pertikel virus didalam sel. Virus membuat asam nukleat dan protein untuk kapsid)
4. tahap pematangan
( penyusunan asam nukleat dan protein virus menjadi partikel virus yang utuh)
5. tahap pelepasan
( partikel virus keluar dari sel inang dengan memecah sel tersebut.

KLASIFIkASI VIRUS
Klasifikasi virus mengikuti sistem ICTV (komite internasional Taksonomi Virus) yang terbagi atas tiga tingkat takson, yaitu:
1. Famili
2. Genus
3. Spesies


Virus Bakteri = bakteriofage atau fage. Hidup didalam sel bakteri
Virus Mikroorganisme
Eukariot = hidup didalam sel protozoa dan jamur
Virus Tumbuhan = hidup didalam sel tumbuhan (virus TMV)
Virus Hewan = mengandung RNA dan DNA. Hidup didalam sel hewan atau . sel manusia

PENCEGAHAN
Pencegahan terhadap virus adalah dengan pemberian vaksin (zat yang mengandung mikroorganisme yang sudah dilemahkan). Vaksin ini memberikan kekebalan secara aktif pada organisme yang diberi vaksin untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh virus. Contoh VAKSIN :
a. Vaksin polio (OPV)
b. Vaksin rabies
c. Vaksin hepatitis B
d. Vaksin Influenza
e. Vaksin cacar
f. Vaksin MMR (untuk cacar, gondong dan campak)

pembukaan UUD 45

Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945

P E M B U K A A N


Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sabtu, 04 April 2009

doa itu apa??

Doa

adalah ibadah yang sangat agung, yang tidak boleh dipalingkan kepada selain Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Hakikat doa adalah menunjukkan ketergantungan kita kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala dan berlepas diri dari daya dan upaya makhluk. Doa merupakan tanda Ubudiyah (penghambaan diri secara totalitas kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala). Doa juga merupakan lambang kelemahan manusia. Di dalam ibadah doa terkandung pujian terhadap Alloh Subhanahu wa Ta’ala.

Disamping itu terkandung juga sifat penyantun dan pemurah bagi Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Oleh sebab itu Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: “Doa itu adalah ibadah” (HR: Tirmidzi)

Di antara doa Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah, yang artinya: “Ya Alloh, tolonglah daku dalam menjalankan agama yang merupakan pelindung segala urusanku. Elokkanlah urusan duniaku yang merupakan tempat aku mencari kehidupan. Elokkanlah urusan akhiratku yang merupakan tempat aku kembali. Jadikanlah kehidupanku ini sebagai tambahan segala kebaikan bagiku dan jadikanlah kematianku sebagai ketenangan bagiku dari segala kejahatan.” (HR: Muslim)

Di antara doa beliau adalah, yang artinya: “Ya Alloh, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Ya Rabb Pencipta langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, kejahatan setan dan bala tentaranya, atau aku melakukan kejahatan terhadap diriku atau yang aku tujukan kepada seorang muslim lain.” (HR: Abu Daud)

Demikian pula doa berikut ini: “Ya Alloh, cukupilah aku dengan rizki-Mu yang halal (supaya aku terhindar) dari yang haram, perkayalah aku dengan karunia-Mu (supaya aku tidak meminta) kepada selain-Mu.” (HR: At-Tirmidzi)

Di antara permohonan beliau kepada Alloh Subhannahu wa Ta’ala, yang artinya: “Ya Alloh, ampunilah dosaku, curahkanlah rahmat-Mu kepadaku dan temukanlah aku dengan teman yang tinggi derajatnya.” (Muttafaq ‘alaih)

Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa berdoa memohon kepada Rabb Subhanahu wa Ta’ala baik pada waktu lapang maupun pada saat sempit. Pada peperangan Badar, beliau berdoa kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala hingga jatuh selendang beliau dari kedua pundaknya, memohon kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala agar menurunkan pertolongan bagi kaum muslimin dan menjatuhkan kekalahan atas kaum musyrikin. Beliau sering berdoa untuk dirinya sendiri, untuk keluarga dan ahli bait beliau, untuk sahabat-sahabat beliau bahkan untuk segenap kaum muslimin.